The Ultimate Guide To langit 33
The Ultimate Guide To langit 33
Blog Article
40“Ang tumatanggap sa inyo ay tumatanggap sa akin, at ang tumatanggap sa akin ay tumatanggap sa nagsugo sa akin. 41Ang tumatanggap sa isang propeta dahil sa kanyang pagkapropeta ay makakatanggap ng gantimpalang naaayon para sa isang propeta.
Semua perkara ini bila direnungi oleh seseorang yang cerdas dan memandangnya dengan cermat, niscaya dia akan yakin dengan seyakin-yakinnya tanpa ada keraguan apa pun bahwasanya Allah –lah yang mengaturnya berdasarkan ketentuan-ketentuan waktu pada tempo yang sudah dicanangkan sampai batas akhir yang pasti.
Ini adalah pendapat yang dia kuatkan, karena tidak menafikan kemungkinan ada makhluk lain yang ikut bersama mereka (para malaikat). Mengungkapkan sesuatu secara keseluruhan menggunakan pola berpikir orang yang berakal itu untuk menunjukkan dominasi, sebagaimana Allah berfirman, (Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki.
Dari Abdurrahman bin Zaid bin Aslam tentang kisah para malaikat dan nabi Adam AS, Allah SWT berfirman kepada malaikat: "Sebagaimana kalian tidak mengetahui nama-nama ini, maka karena kalian tidak mengetahuinya. Aku berkuasa untuk menciptakan mereka, lalu mereka menyebabkan kerusakan di bumi.”. Hal ini berada di sisiKu, dan sungguh Aku mengetahuinya. Oleh karena itu, kekhawatiran kalian terhadapKu adalah bahwa Aku menciptakan di bumi makhluk yang akan bermaksiat kepadaKu dan makhluk yang menaatiKu.
13Kung talagang tinatanggap nila kayo, pagpalain ninyo sila. Ngunit kung hindi, huwag nʼyo silang pagpalain. 14Kung ayaw kayong tanggapin o pakinggan sa isang tahanan o bayan, umalis kayo roon at ipagpag ninyo ang alikabok sa inyong mga paa bilang babala laban sa kanila. 15Sinasabi ko sa inyo ang totoo, sa Araw ng Paghuhukom, mas mabigat na parusa ang tatanggapin nila kaysa sa mga taga-Sodom at Gomora.”
Such a research is qualitative. The theory employed With this analyze applies Julia Kristeva's intertextuality idea. This theory will dialogue the indicating of tolerance that is in the construction from the verses in the Qur'an along with the Bible. The results of the analyze will demonstrate the existence of the modified theory on the Qur'an which demonstrates the principle of tolerance based on the historic context. Parallel basic principle which reveals the harmony of this means of tolerance concerning the Qur'an as well as Bible. The Qur'an forbids us to drive Many others to enter. Spiritual tolerance In keeping with Christianity remains conveying the truth of your teachings of Christian beliefs, but respecting the truths of other religions.
Allah SWT berfirman seraya mengingatkan atas kekuasaanNya yang sempurna dan agung dalam menciptakan segala sesuatu dan semua makhluk tunduk kepada kekuasaanNya. Maka Allah berfirman: (Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui) yaitu orang-orang yang mengingkari ketuhananNya dan menyembah tuhan lain bersama Dia. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah Maha sendiri dalam menciptakan makhlukNya, dan Maha Kuasa dalam mengatur makhlukNya. Maka bagaimana bisa Dia disembah bersama dengan yang selain Dia, atau menyekutukanNya dengan selain Dia? Apakah mereka tidak melihat bahwa langit dan bumi itu pada asalnya menyatu?
Allah berfirman, “Wahai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu” Ketika Adam memberitahukan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah telah Kukatakan kepada kalian bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan mengetahui apa yang kalian nyatakan dan apa yang kalian sembunyikan”
AbstrakAl-Qur’an dengan segala kata dan kalimat di dalamnya selalu melahirkan makna ganda. Sesuai dengan sudut pandang, pendekatan yang digunakan mufassir atau pembaca. Salah satu kata yang diulas adalah sulthan, karena kata tersebut mengandung variasi makna tergantung kepada sintaksis kalimat sebelum dan sesudah serta konteks yang menyertainya. Oleh karena itu, penelitian ini mengungkapkan makna kata sulthan dari ayat Q.S. Ar-Rahman (55): 33. Adapun teori pendekatan yang digunakan adalah teori ma’na cum maghza yang dipelopori oleh Sahiron Syamsuddin selaku pemantik hermeneutika di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan metode analisis deskripsi-analisis serta sumber primer berupa penafsiran kata sulthan dari berbagai kitab tafsir dan juga al-Qur’an itu sendiri. Kemudian sumber sekunder berupa kajian-kajian yang terkait dengan tema pembahasan, baik berupa jurnal, buku, dan lain sebagainya. Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, ayat ini dijadikan sumber rujukan tentang ilmu astronomi untuk menjelajahi alam semesta, karena di dalamnya mengungkapkan dipersilahkannya menembus langit dan bumi. Kedua, kata sulthan dalam surah Ar-Rahman ayat 33 mendeskripsikan tentang kekuatan dan kekuasaan Allah terhadap pengawasannya kepada manusia dan jin. Ketiga, secara mendalam al-Qur’an melalui surah Ar-Rahman ayat 33 ini sebagai bukti kekuasaan Allah Kata Kunci: Interpretasi; Ma’na-Cum-Maghza; QS. ar-Rahman: 33; Sulthan.
five. Ayat ini memotivasi manusia untuk mengembangkan ilmu dan teknologi agar bisa menjelajah ruang angkasa dan seterusnya.
Yakni masing-masing dari matahari, bulan, dan langit33 pragmatic bintang beredar di angkasa pada orbitnya tersendiri. Orbit adalah garis edar yang berbentuk lingkaran; benda-benda tersebut beredar pada orbit itu seperti orang yang berenang dalam air.
Makna ayat (jika kamu memang orang-orang yang benar) yaitu dalam perkataan kalian bahwa jika Aku menjadikan khalifahKu di bumi dari kalangan selain kalian, maka keturunannya akan berbuat kerusakan dan mengalirkan darah, tetapi jika Aku menjadikan kalian sebagai khalifah disana, kalian akan taat kepadaKu, mengikuti perintahKu dengan mengagungkan dan menyucikanKu. Jika kalian tidak mengetahui nama-nama makhluk yang Aku tunjukkan kepada kalian, sedangkan kalian menyaksikannya, itu berarti kalian tidak mengetahui sesuatu yang ada.
Yaitu penghamparan bumi, mata air-mata airnya yang dikeluarkan, semua sumber dayanya dikeluarkan darinya, sungai-sungainya dialirkan, tanam-tanaman, dan pepohonannya ditumbuhkan dan dikukuhkan dengan gunung-gunung agar bumi menjadi teguh dan tetap, tidak mengguncangkan makhluk yang ada di atasnya; semuanya itu sebagai kesenangan bagi manusia dan semua keperluan mereka dari hewan ternak yang mereka makan dagingnya dan mereka jadikan sebagai kendaraan selama diperlukan oleh mereka di dunia ini, sampai masa yang tertentu.
Ang katawan lang ninyo ang kaya nilang patayin, pero hindi ang inyong kaluluwa. Sa halip, matakot kayo sa Dios, na siyang may well kakayahang puksain ang katawan at kaluluwa ninyo sa impyerno. 29Hindi baʼt napakamura ng halaga ng dalawang maya? Pero wala ni isa gentleman sa kanila ang nahuhulog sa lupa nang hindi ayon sa kagustuhan ng inyong Ama. 30Mas lalo na kayo, maging ang bilang ng inyong mga buhok ay alam niya. 31Kaya huwag kayong matakot, dahil mas mahalaga kayo kaysa sa maraming maya.”